-->

Musailamah Pemimpin Dusta

Pada kurun ke-9 Hijriyah Islam brkembang pesat di Hijaz di bawah kepemimpinan Nabi Muhammad Saw, orang-orang arab dari berbagai suku dan kabilah turut menerima Islam. Pada dataran tinggi Najd, Bani Hanilab melantik Musailamah ibn Habib sebagal ketua delegasi bertemu Nabi saw. untuk menerima Islam sebagai agama.

Selepas berikrar menerima islam, Musailamah mengingkari perjanjiannya. Dia mengatakan dirinya sebagai nabi kepada kaumnya. Menurut Musailamah, Tuhan memilih dirinya sebagai nabi kaumnya sebagaimana Tuhan memilih Nabi Muhammad saw, untuk kaum Quraisy.

Musailamah memulai propagandanya dengan mempengaruhi kabilah-kabilah atas dasar perkauman dan asabiyah. Musailamah menjadi pemimpin besar dan berkuasa atas rakyat Najd. Semakin hari semakin banyak yang mengikuti ajarannya. Musailamah mendakwa dirinya menerima wahyu Tuhan dan menipu pengikutnya dengan ayat-ayat karangannya sendiri.
Musailamah Pemimpin Dusta

Día juga mengatakan memiliki mukjizat. Pernah suatu hari dia mencoba mengobati seorang yang sakit mata. Atas kehendak Allah orang itu menjadi buta. Puncak kegilaannya, dia menulis surat kepada Rasululah saw.menuntut agar kepemimpinan bumi Arab dibagi dua. Rasulullah saw. menjawab surat Musailamah dengan mengatakan ia seorang penipu, pembohong dan pendusta.

Kepimpinannya adalah tidak sah dan haram. Dia digelarkan dengan panggilan Musailamah Al-Kazzab atau Musailamah Pendusta. Habib ibn Zaid ra. anak Zaid dan Nusaibah (Ummu Ammarah) dipilih oleh Rasulullah saw untuk menemui Musailamah. Rasulullah memintanya berhenti menjalankan dakwah penipuan menentang dan merusak Islam dengan bertobat dan kembali kepada Islam.

Habib ibn Zaid ra. ditangkap dan dirantai oleh pengawal-pengawal Musailamah. Mereka menemui Habib yang telah dipasung dengan rantai. Musailamah bertanya kepada Habib siapakah nabi, dia atau Muhammad. Habib mengatakan Muhammad Rasuluilah dan Musailamah Al-Kazzab.

Musailamah menjadi berang dan meminta pengawalnya memotong kaki Habib, Kakinya putus, darah syuhada merah membasahi bumi Najd. Habib ditanya lagi dan tetap menjawab dengan jawaban yang sama. Sekali lagi dipangkas kaki yang lain, Habib jatuh dengan tetap mengatakan Allah dan Muhammad bukannya Musailamah Al-Kazzab.

Habib syahid dalam misi mempertahankan kenabian Muhammad Saw dan Islam di tangan seorang nabi palsu dan pendusta. Berita kematian Habib akibat siksaan Musailamah diterima dengan tenang oleh Nabi saw. dan para sahabat. Nusaibah, ibu Habib menyatakan bahwa itulah yang diharapkan dari Allah, syahid karena Islam.

Dia bertekad bersama adik Habib yang bernama Abdullah untuk menyertai usaha memerangi Musailamah. Selepas wafatnya Rasulullah saw., Khalifah Abu Bakar telah mengerahkan pasukan yang di pimpin oleh Khalid bin Walid memerangi Musailamah. Abdullah dan ibunya ikut dalam Perang Yamamah menghapuskan Musailamah. Kekuatan Musailamah berjumlah hampir 40.000 orang.

Musailamah dan sebagian besar pengikut terbunuh. Mereka yang ditawan kembali bertobat. Wallahua'lam, Akan datang di kemudian hari kelak setelah aku tiada, beberapa pemimpin yang berdusta dan berbuat aniaya. Maka barangsiapa yang membenarkan kedustaan mereka dan membantu tindakan mereka yang aniaya itu maka ia bukan termasuk umatku dan bukanlah aku daripadanya, dan tidak akarn sampai ke perigiku (Al-Kausar) (Tirmidzi, Nasa'l, dan Hakim).

Berikan pendapat anda tentang "Musailamah Pemimpin Dusta"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel