Wajib Hukumnya Bagi Istri Berlaku Baik Terhadap Mertua
Kamis, 04 Februari 2016
Tulis Komentar
Wajib Hukumnya Bagi Istri Berlaku
Baik Terhadap Mertua
Ketika seorang wanita telah sah untuk bersanding dengan seorang laki-laki, maka statusnya berubah menjadi seorang istri. Dan kewajiban sebagai seorang istri ialah mentaati suaminya. Termasuk untuk tinggal dan mengikuti segala aturannya, segali itu masih berada dalam tuntunan syariat Islam. Bukan hanya berlaku baik terhadap suami, sang istri pun harus berperilaku baik pula pada keluarga suami, termasuk kedua orang tuanya, yang menjadi mertua bagi istri.
Terkadang ada istri yang tidak begitu menyukai mertuanya sendiri. Hal ini terjadi akibat beberapa faktor yang berbeda. Namun yang pasti, hal inilah yang menjadi penghambat hubungan silaturahmi untuk berjalan baik. Lalu, bagaimana hukumnya istri yang tidak mau mengunjungi rumah mertuanya? Dan apa hak mertua atas istri?
Seorang istri wajib menaati suami dalam perkara-perkara yang
tidak mengandung maksiat kepada Allah. Syariat telah memberikan dorongan yang
kuat kepada istri untuk menaati suami, serta memperingatkannya dari tidak
mentaatinya dalam perkara-perkara yang ia bisa taat kepadanya.
Dalam Al-Musnad dan Shahih Ibnu Hibban disebutkan bahwa Nabi
SAW bersabda, “Jika seorang wanita telah mengerjakan shalat lima waktu,
berpuasa satu bulan, menjaga kehormatannya dan mentaati suaminya, maka akan
dikatakan kepadanya, ‘Masuklah kamu ke dalam surga dari pintu-pintu surga mana
saja yang kamu kehendaki’.”
Dalam Al-Musnad, Shahih Ibnu Hibban dan Al-Mustadrak
disebutkan bahwa Nabi bersabda, “Seandainya aku boleh memerintahkan seseorang
untuk bersujud kepada orang lain (selain Allah), sungguh aku akan memerintahkan
seorang istri untuk bersujud kepada suaminya.”
Dalam kitab Ash-Shahih diriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda,
“Maukah kalian aku kabarkan tentang dosa yang paling besar? Yaitu, menyekutukan
Allah dan mendurhakai kedua orang tua.” Kemudian beliau duduk setelah
sebelumnya bersandar dan bersabda, “Ketahuilah, juga perkataan sia-sia.” Beliau
terus menerus mengulanginya hingga kami bergumam, “Sekiranya
Di antara sempurnanya ketaatan istri kepada suami ialah
hendaknya ia berbuat baik kepada kedua orang tua suami, berbakti kepada
keduanya, tidak berlaku buruk pada keduanya, serta bersabar terhadap apa yang
muncuk dari keduanya. Semua itu dilakukan demi meraih ridha suami agar dengan
itu ia memperoleh pahala dari Allah.
Jika ibu Anda marah pada istri Anda lantaran suau sebab yang
datang dari istri Anda, maka seyogyanya istri Anda meminta maaf darinya sebelum
ia meninggal, agar ia meninggal dalam keadaan ridha terhadap istri Anda. Namun,
jika ibu Anda telah meninggal sedangkan istri Anda belum mengerjakan hal itu
maka istri Anda wajib banyak mendoakannya agar mendapat ampunan.
Demikian pula seorang anak wajib banyak mendoakan kedua
orangtuanya ketika keduanya masih hidup maupun sesudah meninggal. Allah
berfirman, “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh
kesayangan dan ucapkanlah, ‘Wahai Rabbku, kasihilah mereka sebagaimana mereka
berdua telah mendidikku waktu kecil’,” (QS. Al-Isra’: 24).
Adapun mengenai hal itu dianggap sebagai kedurhakaan seorang
anak kepada ibunya atau tidak, maka jawabannya adalah jika istri menyakiti
ibunya sementara ia tidak mencegahnya, melarangnya dan menghukum perbuatan
istri tersebut maka hal itu termasuk bentuk kedurhakaan. Sehingga, ia harus
banyak beristighfar dan memperbanyak amal shaleh.
Sesungguhnya Allah Mahamulia dan Mahamenerima taubat lagi
Maha Penyayang, Jika Dia mengetahui dari hamba-Nya kejujuran taubatnya maka Dia
akan menerima taubatnya.
Allah berfirman, “Katakanlah, ‘Hai hamba-hamba-Ku yang
melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari
rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya
Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Az-Zumar: 53).
Berikan pendapat anda tentang "Wajib Hukumnya Bagi Istri Berlaku Baik Terhadap Mertua"
Posting Komentar